Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision
Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh
Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem.
Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk
membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur .
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang
memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk
memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi
mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan
Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem
yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan
model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur
maupun yang tidak terstruktur.
Karakteristik dan Nilai Guna
Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah:
- Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk
membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan
manusia dan informasi komputerisasi.
- Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung
keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik
pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi
informasi.
- Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
- Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan
menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat
memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK
adalah :
- SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan
dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
- SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan
masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
- SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat
serta hasilnya dapat diandalkan.
- Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,
karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti
dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah
:
- Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat
manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem
tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
- Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan
pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
- Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya
juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
- SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang
dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil
keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan
manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen
utama yaitu :
- Subsistem pengelolaan data (database).
- Subsistem pengelolaan model (modelbase).
- Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada
gambar dibawah.
Gambar : Hubungan antara tiga komponen sistem
pendukung keputusan
Sub sistem pengelolaan data (database)
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan
komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut
disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh
suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database
Management System).
Sub sistem pengelolaan model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam
mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan
dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model
adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel
alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh
karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan
hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif
mengenai model yang dibuat.
Subsistem pengelolaan dialog (user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang
mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif,
yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem
diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang
dibuat.Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga
komponen [10]:
- Bahasa aksi (action language), yaitu suatu
perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan
sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick
dan keyfunction yang lainnya.
- Bahasa tampilan (display and presentation
language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk
menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan
tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan
lain-lain.
- Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu
bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang
dapat berfungsi secara interaktif.